Profil Desa Surodadi

Ketahui informasi secara rinci Desa Surodadi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Surodadi

Tentang Kami

Profil Desa Surodadi, Candimulyo, Magelang. Mengupas model ekonomi terpadu berbasis sinergi pertanian dan peternakan, potensi perikanan, serta denyut kearifan lokal yang hidup melalui pelestarian kesenian tradisional Jatilan.

  • Model Pertanian Terpadu

    Perekonomian desa ditopang oleh sistem pertanian terpadu yang menyinergikan hasil panen tanaman pangan dengan sektor peternakan sebagai sumber pendapatan dan pupuk organik.

  • Pusat Pelestarian Kesenian Tradisional

    Surodadi merupakan basis bagi kelompok-kelompok seni yang aktif melestarikan Kesenian Jatilan, menjadikannya sebagai bagian penting dari identitas budaya dan sosial masyarakat.

  • Ekonomi Lokal yang Tangguh

    Diversifikasi usaha di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan air tawar menjadikan struktur ekonomi Desa Surodadi lebih tangguh dan tidak bergantung pada satu komoditas tunggal.

XM Broker

Desa Surodadi, yang terhampar di wilayah subur Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, menyajikan potret perdesaan yang dinamis dan berdaya. Lebih dari sekadar komunitas agraris, Surodadi merupakan contoh nyata dari sebuah ekosistem ekonomi terpadu di mana sektor pertanian, peternakan dan perikanan saling menopang satu sama lain. Keunikan desa ini tidak berhenti pada kekuatan ekonominya; Surodadi juga menjadi panggung di mana kearifan lokal dan kesenian tradisional, khususnya Jatilan, terus hidup dan diwariskan. Kombinasi antara ketangguhan ekonomi dan kekayaan budaya ini membentuk identitas Desa Surodadi sebagai komunitas yang produktif sekaligus berkarakter.

Geografi dan Tatanan Demografi

Secara geografis, Desa Surodadi menempati lahan seluas kurang lebih 2,21 kilometer persegi (2,21 km2) di Kecamatan Candimulyo. Wilayah ini memiliki kontur yang bervariasi, mencakup area persawahan di dataran yang lebih rendah serta lahan tegalan dan permukiman di area yang sedikit lebih tinggi. Batas-batas administratifnya meliputi: di sebelah utara berbatasan dengan Desa Sonorejo; di sebelah timur berbatasan dengan Desa Giyanti dan Desa Bateh; di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tampir Kulon; sementara di sebelah barat berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Tegalrejo.Kesuburan tanahnya, yang merupakan karakteristik umum wilayah Magelang, sangat mendukung beragam aktivitas pertanian dan peternakan. Sumber daya air yang memadai dari mata air lokal dan jaringan irigasi menjadi faktor vital yang menjamin keberlangsungan produksi pertanian sepanjang tahun.Berdasarkan data kependudukan termutakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Surodadi dihuni oleh 3.551 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 1.607 jiwa per kilometer persegi (1.607 jiwa/km2). Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor agraris dalam arti luas, yang mencakup petani tanaman pangan, pekebun, peternak, hingga pembudidaya ikan. Struktur demografi ini menjadi modal utama dalam menggerakkan roda perekonomian desa yang berbasis pada pengelolaan sumber daya alam lokal.

Ekonomi Terpadu: Sinergi Sektor Pertanian dan Peternakan

Pilar utama yang membuat Desa Surodadi menonjol ialah penerapan model ekonomi terpadu. Masyarakat di sini tidak hanya fokus pada satu bidang usaha, melainkan menciptakan sebuah siklus produksi yang efisien antara pertanian, peternakan, dan bahkan perikanan. Sektor pertanian menjadi basisnya, dengan komoditas utama berupa padi, jagung, dan berbagai jenis sayuran. Hasil panen ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan dijual ke pasar, tetapi juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak.Sektor peternakan berkembang pesat sebagai pelengkap utama pertanian. Hampir setiap rumah tangga petani memiliki ternak, baik itu kambing, domba, sapi, maupun unggas. Peternakan ini memberikan beberapa keuntungan strategis. Pertama, ia menjadi sumber pendapatan alternatif yang likuid. Kedua, kotoran ternak diolah menjadi pupuk kandang organik yang sangat berharga untuk menyuburkan kembali lahan pertanian. Praktik ini mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia yang mahal sekaligus menjaga kesehatan tanah dalam jangka panjang. Sinergi inilah yang disebut sebagai sistem pertanian terpadu.Selain itu, beberapa warga juga memanfaatkan lahan pekarangan atau kolam khusus untuk budidaya ikan air tawar seperti lele dan nila. Usaha perikanan ini, meskipun skalanya belum masif, berperan penting dalam diversifikasi sumber protein bagi masyarakat dan menambah variasi pendapatan keluarga. Model ekonomi yang saling terkait ini menjadikan masyarakat Desa Surodadi lebih resilien terhadap gejolak harga di salah satu sektor.

Kearifan Lokal: Melestarikan Kesenian Jatilan sebagai Jati Diri Desa

Identitas Desa Surodadi tidak hanya dibentuk oleh kegiatan ekonominya, tetapi juga oleh denyut kebudayaannya yang kuat. Desa ini dikenal sebagai salah satu kantong pelestarian kesenian tradisional Jatilan atau yang sering disebut juga Jaran Kepang. Kesenian ini merupakan sebuah tarian yang menggambarkan kegagahan prajurit berkuda, diiringi oleh musik gamelan yang dinamis dan seringkali mengandung unsur magis atau trance (ndadi).Di Surodadi, Jatilan bukan sekadar tontonan, melainkan bagian dari kehidupan sosial dan spiritual masyarakat. Terdapat beberapa grup atau sanggar seni yang aktif berlatih dan tampil dalam berbagai acara, mulai dari perayaan hari besar nasional, hajatan warga (pernikahan atau khitanan), hingga ritual bersih desa (merti desa). Keberadaan sanggar-sanggar ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar, mencintai, dan melanjutkan warisan budaya leluhur mereka."Jatilan ini warisan simbah-simbah kami. Kalau bukan kita yang merawat (nguri-uri), siapa lagi? Bagi kami, ini bukan hanya tarian, tetapi juga cara menjaga kebersamaan dan identitas sebagai warga Surodadi," tutur salah seorang pimpinan sanggar seni di desa tersebut. Kesenian ini efektif menjadi alat pemersatu warga, memperkuat ikatan sosial, dan menjadi kebanggaan komunal yang membedakan Desa Surodadi dari desa-desa lainnya.

Peran Pemerintah Desa dan Pemberdayaan Masyarakat

Pemerintah Desa Surodadi memainkan peran strategis dalam mendukung pilar-pilar utama desa. Dalam bidang ekonomi, pemerintah desa secara aktif memfasilitasi kelompok-kelompok tani dan ternak (gapoktan) untuk mendapatkan akses terhadap penyuluhan, bantuan bibit, serta program-program dari dinas terkait. Pembangunan infrastruktur seperti perbaikan jalan usaha tani dan saluran irigasi menjadi prioritas untuk memperlancar aktivitas produksi dan distribusi hasil bumi.Di bidang kebudayaan, pemerintah desa turut memberikan dukungan bagi keberlangsungan sanggar-sanggar seni. Dukungan ini dapat berupa fasilitasi tempat latihan, bantuan pengadaan kostum dan peralatan musik, serta melibatkan grup kesenian lokal dalam setiap acara resmi yang diselenggarakan oleh desa. Langkah ini menunjukkan adanya kesadaran bahwa kemajuan desa harus berjalan seimbang antara pembangunan fisik dan penguatan modal sosial-budaya.Pemberdayaan masyarakat terwujud melalui keaktifan kelompok-kelompok di tingkat dusun. Kelompok Tani Ternak, misalnya, menjadi forum bagi para peternak untuk berbagi pengetahuan, mengatasi masalah penyakit ternak secara kolektif, dan bahkan mengorganisir penjualan hasil ternak secara bersama-sama untuk mendapatkan harga yang lebih baik.

Tantangan dan Arah Pembangunan Masa Depan

Meskipun memiliki fondasi yang kuat, Desa Surodadi menghadapi sejumlah tantangan. Di sektor ekonomi, fluktuasi harga pakan ternak dan hasil panen masih menjadi masalah klasik. Regenerasi petani dan peternak juga menjadi isu penting, di mana generasi muda perlu diyakinkan bahwa sektor agraris dapat memberikan masa depan yang cerah. Dari sisi kebudayaan, tantangan pelestarian kesenian tradisional di tengah arus modernisasi dan hiburan digital juga memerlukan perhatian berkelanjutan.Arah pembangunan Desa Surodadi di masa depan sangat menjanjikan. Penguatan merek produk lokal, seperti "Kambing Surodadi" atau "Telur Ayam Kampung Surodadi", dapat meningkatkan nilai jual. Pengembangan produk olahan dari hasil pertanian dan peternakan, seperti abon atau susu kambing etawa, juga merupakan peluang besar bagi UMKM lokal.Dari sisi budaya, terdapat potensi untuk mengembangkan wisata budaya tematik. Pengunjung dapat ditawari paket pengalaman untuk menyaksikan proses latihan atau bahkan pertunjukan khusus Kesenian Jatilan, yang kemudian diintegrasikan dengan kuliner lokal. Kolaborasi antara pelaku ekonomi dan seniman dapat menciptakan sebuah ekosistem desa yang unik dan berdaya saing.Secara keseluruhan, Desa Surodadi adalah representasi ideal dari desa yang mandiri. Kemampuannya menyinergikan pertanian dan peternakan menjadi model ekonomi yang tangguh, sementara kecintaannya pada budaya lokal menjadi jiwa yang menjaga keharmonisan warganya. Dengan terus berinovasi, Surodadi memiliki prospek cerah untuk menjadi desa percontohan yang maju secara ekonomi dan kaya secara budaya.